Marga Al-Haddad

Al-Haddad

Ahmad Masrafah bin Muhammad bin Abdullah bin Ahmad bin Abdurrahman bin Alwi 
Ammil-Faqih bin Muhammad Shahib Marbad.

So'al gelar yang disandangnya, ada 2 versi penyebabnya :

1. Versi Pertama: Karena Beliau sering ketempat "   
    Pandai Besi " yang dalam bahasa Arab disebut "  
    Al-Haddad ".
2. Versi Kedua: Sering dikatakan orang 
    "AlHaddadil-Qulub" artinya "Pandai-Kalbu",
    Maksudnya karena Waliyyullah Ahmad bin  
    Abibakar Al-Haddad bila berdakwah dalam 
    menginsyafkan seseorang ke jalan yang benar 
    dapat melemahkan kalbu (hati) seseorang itu 
    sekalipun orang tersebut berkalbu (berhati) yang 
    kerasnya bagaikan Besi.

Waliyyullah Ahmad AI-Haddad tak ubahnya sebagai seorang "Pandai-Besi" yang dapat melunakkan besi yang keras sekali.

Waliyyulah Ahmad Al-Haddad dilahirkan dikota Tarim. Dikarunia hanya seorang anak lelaki yang dinamai Alwi. Diantara keturunannya generasi yang ke-31 adalah :

Waliyyullah AI-Habib Abdullah bin Alwi AI-Haddad, yang tersohor dengan "Ratib-Al-
Haddad" nya.

Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad bersaudara dengan Waliyyullah Al-Habib Umar
bin Alwi AI-Haddad. Kedua-duanya tidak pernah datang ke Indonesia. Yang menurunkan keturunannya di Indonesia adalah anak cucunya generasi ke-33.
Keturunan Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad yang berada di Indonesia kebanyakan berada di Jawa-Timur Sedangkan keturunan Al-Habib Umar bin Alwi Al-Haddad yang berada di Indonesia kebanyakan berada di Pasar-Minggu Jakarta.
(termasuk diantaranya Al-Habib Alwi bin Thahir Al-Haddad ).

Waliyyullah Ahmad bin Abi Bakar bin Ahmad Al-Masrafah pulang ke Rahmatullah di kota Tarim sekitar tahun 870 Hijriyyah.

Semoga Allah SWT memasukkan Beliau-Beliau ke dalam Surga dan menghimpunkannya bersama-sama para Nabi, para Syuhada, para Auliya dan para Sholihin. Amin !.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Marga Al-Haddad"

Post a Comment