Habib Muhammad,Saudagar yang berdakwah di kota Tegal
===================================================
Habib Muhammad bin Thohir Al Haddad ( 1838 -1885 ) dikenal sebagai ulama yang dermawan. Habib yang makamnya di Makam Al Haddad, Kauman, Tegal, ini bila berkunjung ke sebuah kota, bukan beliau yang menjadi tamu mereka, tetapi justru orang kota yang menjadi tamunya, dan beliau menjamu mereka.
Habib Muhammad adalah cucu Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad, Shohib Ratib; lahir di Gaidun, Hadramaut, Yaman pada tahun 1838 M. Beliau belajar agama pada kakeknya dan ulama Hadramaut, hingga di kenal sebagai ulama besar.
Dalam perjalanan hidupnya, Habib Muhammad juga sukses sebagai saudagar. Bila berkinjung ke suatu tempat, beliau membawa 40 pembantunya untuk memikul berbagai keperluan untuk menjamu penduduk kota, “Bukan Habib Muhammad yang menjadi tamu, justru orang kota yang menjadi tamunya.” Ujar Habib Abdullah bin Hasan bin Husein Al Haddad, cicit beliau.
Ketika berumur 47 tahun, beliau bersama dua anaknya berkunjung ke Indonesia. Selama 45 hari, beliau berdakwah dan berdagang di berbagai kota; namun kemudian jatuh sakit dan meninggal di kota Tegal pada 18 Rajab tahun 1885 M. beliau dimakamkan di pemakaman Kauman, yang kelak disebut Makam Al Haddad. Dua anaknya, Habib Husein dan Habib Alwi, masing-masing meninggal di Jombang dan di Bogor; Habib Alwi Al Haddad di makamkan di Kramat Empang.
Al Kisah No.21 / tahun III / 10-23 oktober 2005&No.23/tahun II/8-21 Nov-2004.
Habib Muhammad adalah cucu Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad, Shohib Ratib; lahir di Gaidun, Hadramaut, Yaman pada tahun 1838 M. Beliau belajar agama pada kakeknya dan ulama Hadramaut, hingga di kenal sebagai ulama besar.
Dalam perjalanan hidupnya, Habib Muhammad juga sukses sebagai saudagar. Bila berkinjung ke suatu tempat, beliau membawa 40 pembantunya untuk memikul berbagai keperluan untuk menjamu penduduk kota, “Bukan Habib Muhammad yang menjadi tamu, justru orang kota yang menjadi tamunya.” Ujar Habib Abdullah bin Hasan bin Husein Al Haddad, cicit beliau.
Ketika berumur 47 tahun, beliau bersama dua anaknya berkunjung ke Indonesia. Selama 45 hari, beliau berdakwah dan berdagang di berbagai kota; namun kemudian jatuh sakit dan meninggal di kota Tegal pada 18 Rajab tahun 1885 M. beliau dimakamkan di pemakaman Kauman, yang kelak disebut Makam Al Haddad. Dua anaknya, Habib Husein dan Habib Alwi, masing-masing meninggal di Jombang dan di Bogor; Habib Alwi Al Haddad di makamkan di Kramat Empang.
Al Kisah No.21 / tahun III / 10-23 oktober 2005&No.23/tahun II/8-21 Nov-2004.
0 Response to "Manaqib Habib Muhammad bin Thohir al-Haddad (Seiwun, Hadramaut, 1273 H/1838 M - Tegal, 18 Rajab tahun 1885 M )"
Post a Comment