Alhabib Nuh Alhabsyi (Singapura)





Alhabib Nuh Alhabsyi (Singapura) 

Habib Nuh Alhabsyi Singapura
Al Habib Al Madzhub Al Wali Nuh bin Muhammad Al Hadi bin Ahmad Al Habsyi

(Palmer Road/Tanjung Pagar Singapora) 

lahir di atas kapal tahun 1788 M/1203 H.

Habib Nuh bin Muhammad Al Habsyi telah datang ke Singapora dari Barat Malaysia segera sebelum pulau Singapura ini di jumpai oleh Sir Stamford Raffles. Al Habib Nuh telah tinggal lebih kurang tiga puluh tahun dan dalam waktu tersebut Al Habib Nuh telah bolak-balik ke Johor dan negeri-negeri lain di Malaysia. Al Habib kembali ke Ramatullah saat berumur sekitar 78 Tahun pada akhir bulan Juli 1866 M (pertengahan Shafar 1283 H) di rumah seorang keluarga Temenggong Abubakar di Teluk Blangah, Singapora.

Dalam waktu hidupnya Habib Nuh dikenal sebagai Wali Allah dengan diberi beberapa kekuasaan yang mana diantara lain Al Habib Nuh sering gaib dari satu tempat ke tempat lain dan di jumpai menghadapi Ka'bah di Makkah pada tiap tiap hari jum'at. Habib Nuh juga telah juga dianggap sebagai seorang penghulu para wali oleh orang yang mendiami di tepi pantai area Tanjung Pagar. Jenazahnya telah dimakamkan dipuncak sebuah bukit kecil yang disebut sebagai "Mount Palmer" yang mana sekarang dikenal" Palmer Road "dekat dengan club Tionghoa YMCA. Pengkebumian ini adalah diatas permintaan Habib Nuh sendiri sebelum beliau wafat. Sebuah bangunan makam yang menarik yang menyerupai Mesjid lengkap dengan tempat tinggal Imam telah di bangun di area perkuburannya. Bilik atau "chamber" yang mengelilingi area perkuburannya telah dibangun oleh Tuan Syed Muhammad bin Ahmad bin Abdurrahman bin Alwi bin Abdillah As Shofie Asseggaff (yang dikenal dengan nama Nong Chick)pada tahun 1890 M/1307 H, setelah itu bangunan makam yang memiliki 49 anak tangga telah diperelok dan diperbaiki dari waktu ke waktu oleh dermawan dermawan Islam. Dalam hayatnya banyak kejadian kejadian telah terjadi yang mana belum dikumpulkan atau ditulis untuk pengetahuan umum.

Sifat dan Kewaliannya

Habib Nuh adalah seorang hamba ALLAH yang senantiasa cinta dan mohon ampuni anak anak dan orang miskin.Beliau disayangi dan disanjung tinggi oleh segenap lapisan masyarakat.Dimana jua ia pergi senantiasa beliau ditemani beberapa sahabat sahabatnya kecuali ke tempat tempat yang ia ingin pergi sendirian maka diminta jangan ada antara sahabatnya menemani beliau. Beliau sering mengambil gula gula dan uang dari toko toko dan membagikannya kepada fakir miskin dan anak kanak. Sebelum Habib Nuh kembali ke Rahmatullah, beliau memberitahu sahabat sahabatnya jika ia kembali ke rahmatullah harus dikuburkan jenazah beliau di Bukit Kechil ( Mount Palmer). Beberapa hari sebelum beliau wafat, beliau sering memberitahu sahabat sahabatnya bahwa ia akan pindah ke dunia lain, bila sahabat sahabatnya bertanya dimanakah Habib akan pindah, beliau menjawab; "Saya akan pindah ke dunia lain untuk selama lamanya". Ia sering menasehati sahabat sahabatnya agar selalu peduli dalam urusan agama Islam seperti terkandung dalam kitab suci Al Qur'an. Ia juga menasehati sahabat sahabatnya agar selalu berbelas kasihan dan memberi pertolongan kepada fakir miskin dan anak kanak. Diantara kata kata nasihat beliau adalah "Janganlah kamu dengki atau hasad sesama kamu dan jangan memiliki sifat sifat tamak diantara kamu ".

Dalam hayatnya Habib Nuh sering bangun tengah malam shalat sehingga fajar.Menolong fakir miskin dan anak anak adalah pekerjaan utamanya. Pada suatu hari seorang anak anak yang patah kakinya telah di bawah ini ke Habib Nuh oleh ayah anak tersebut. Habib Nuh hannya memegang kaki anak anak itu dan melihat ke langit dan membaca membaca beberapa ayat suci dalam beberapa menit saja anak anak tersebut telah sembuh seperti tersedia kala. Terlalu gembira karena anaknya sembuh maka si ayah tadi telah memasukkan uang koin ke dalam kantong baju Habib Nuh, kesemua uang tersebut dibagi bagikan kepada fakir miskin dan anak kanak. Habib Nuh pernah berjalan kaki berkilo kilometer di terik panas dan hujan lebat untuk mengunjungi rumah rumah dimana ia tahu ada orang orang sakit yang menghendaki bantuan dan pertolongan. Pada suatu hari ia berjalan kaki dalam hujan yang lebat di sepanjang Paya Lebar Road untuk menziarahi seorang anak yang sakit berat. Ketika Habib Nuh masuk ke rumah anak tersebut, ayah si anak terperanjat karena Habib Nuh tahu akan sakit dan penderitaan anaknya sedangkan berita tersebut masih dirahasiakan. Walau demikian, ayah anak tersebut merasa bersyukur dan gembira karena habib Nuh sudi mengunjungi rumahnya. Tetapi yang lebih menakjubkan ayah si anak tersebut melihat pada pakaian bahwa Habib Nuh tak basah sama sekali sementara ia berjalan berkilo kilo dalam hujan yang lebat. Habib Nuh lalu masuk kedalam rumah tersebut dan di dapatinya anak tersebut dalam sakit yang sangat parah dan tak sadar diri . Sesudah dipegang kepala anak itu dan dibacakan oleh beliau ayat ayat Al Qur'an dengan tak disangka sangka anak tersebut langsung bangun dari tempat tidurnya seolah olah bukan anak itu yang sakit.

Pada suatu malam Habib Nuh sedang berbaring dan istirahat, ia mendengar tangisan anak anak dari rumah tetangganya. Anak tersebut menangis terus menerus karena cinta dan sayangnya pada anak anak maka Habib Nuh bangun dari tempat istirahatnya dan terus menuju rumah tetangga tersebut. Apabila beliau masuk di rumah itu dan dilihatnya ayah anak anak tersebut sedang duduk dan menangis terisak isak. Melihat kejadian ini Habib Nuh bertanya kepada istri orang yang yang sedang menangis terisak isak yaitu ibu ke anak anak tersebut, pada sebab sebab anaknya dan suaminya menangis. Ibu si anak menjawab " Habib, anak saya menangis karena ingin minum susu tetapi saya tak ada uang ingin membelinya sedangkan suami menangis karena terlalu sedih mendengar tangisan anak kami ". Mendengar cerita sedih ini habib Nuh meminta sedikit air yang diberikanya dalam tempurung kelapa. Lalu Habib Nuh membacakan ayat ayat Al Qur'an ke atas air itu dan dalam seketika air itu menjadi susu yang akhirnya diberikan kepada anak anak tersebut.

Satu lagi kejadian yang terjadi, pada suatu hari satu rombongan nelayan nelayan melayu dari area Pasir Panjang telah menemukan Habib Nuh. Mereka mengadu air di sumur sumur mereka mulai kering karena kemarau. Habib Nuh membawa mereka ke sebuah surau dimana Habib Nuh menengadahkan dua tangan dan memohon Rahmat dari ALLAH, saat doa sedang dibaca tiba tiba langit yang cerah dan terang benderang berubah menjadi gelap dan terus hujan turun perlahan lahan selama beberapa jam.Melihat hujan turun seorang dari rombongan tersebut yang berada dalam surau menangis terisak isak. Habib Nuh tanyakan kepada orang tersebut "Kenapa kamu menangis?" Maka orang tersebut menjawab "Saya terlalu gembira karena hujan telah turun". Habib Nuh memberitahu orang tersebut dan lain lain yang masih berada dalam surau tersebut "Inilah kekuasaan ALLAH jika kamu sembahkan dengan ikhlas sepanjang waktu, maka segala permintaan kamu akan dikaruniai ALLAH ".

Pada suatu hari satu rombongan orang orang telah mengunjungi kediaman Habib Nuh, mereka menunggu di ruang rumah karena waktu itu Habib Nuh sedang sholat Ashar.Setelah sholat Habib Nuh keluar menemukan tamu tersebut, sewaktu beliau berjabat tangan dengan orang ke dua dari rombongan tersebut. Habib Nuh telah merenung ke wajahnya dan berkata "Lebih baik kamu pulang karena ibumu sedang kritis akan meninggal". Orang tersebut ditemani oleh Habib Nuh dan ketika mereka tiba di rumahnya ditemukan ibunya baru saja meninggal dunia. Satu lagi kejadian, seorang lelaki muslim India telah bernazar, jika jika dia selamat pulang ke Singapora sesudah mengunjungi keluarganya di India, dia akan memberi hadiah kepada Habib Nuh. Nazarnya telah di rahasiakan. Orang tersebut berlayar ke India dan beberapa bulan kemudian dia pulang ke Singapora dengan kapal. Sewaktu kapal tersebut menuju pelabuhan Singapora, Habib Nuh telah berdiri di pelabuhan menunggu kedatangan orang India tersebut. Ketika orang India itu turun dari kapal, dia melihat Habib Nuh berada di situ lalu dia peluk dan cium tangan Habib Nuh. Selepas itu Habib Nuh berkata "Saya menunggu kedatangan kamu dari India dan juga hadiah kamu buat saya ". Mendengar kata kata itu ia bertanya" hadiah apakah yang Habib mau? "Habib Nuh menjawab" Kamu telah bernadzar ingin memberi saya beberapa helai kain kuning saat kamu selamat berlayar ke India dan selamat pulang ke Singapora. Sekarang saya ingin mengingatkan kamu agar memenuhi nazar kamu karena saya ingin hadiahkan kain tersebut kepada fakir miskin ". Mendengar kata kata ini orang India tersebut menunduk dan mencium wajah Habib Nuh dihadapan orang banyak dan berkata" Alhamdulillah saya telah mencium wajah seorang Wali ALLAH yang senantiasa menolong anak anak dan fakir miskin "Hadiah kain kuning tersebut diberikan kepada Habib Nuh dan dua hari setelah orang India tersebut tiba di Singapora dan kain kuning itu diberikan kepada fakir miskin.Habib Nuh juga sering menziarahi kubur kubur Islam di tengah malam dan membaca ayat ayat suci disitu sampai fajar.

Saat saat Akhir Hatanya

Saat menghembuskan nafas yang terakhir, maka beribu ribu manusia dari seluruh pelosok Singapora dan pulau pulau yang dekat telah menziarahi jenazahnya di Teluk Blangah, satu jamuan makan secara luar biasa diselenggarakan untuk orang orang yang menziarahi jenazah beliau di rumah keluarga Temenggong Abu Bakar dimana tempat beliau wafat. Ketika upacara memandikan jenazah beliau dan sebelum dikafankan, semua orang yang hadir disitu termasuk 4 orang Inggris yang telah memeluk agama Islam dengan pertolongan Habib Nuh, telah mencium kaki belaiu, kemudian jenazahnya telah dimasukkan dalam kotak peti untuk dikebumikan. Waktu itu persedian telah dibuat untuk mengkebumikan jenazahnya di tanah pekuburan Bidadari (Upper Serangoon Road), ketika kotak jenazah akan diangkat, kotak tersebut telah melekat di lantai dan banyak orang yang turut member pertolongan sama sama untuk mengangkat kotak jenazah tersebut tetapi kotak jenazah itu tetap melekat. Orang orang yang penuh sesak saat itu heran dan banyak yang mengeluarkan air mata. Sejurus kemudian, seorang dari antara orang banyak disitu telah tampil kehadapan dan dengan air mata yang mengalir di pipinya ia naik keatas sebuah bangku dan dengan perasan sedih dan suara yang terharu orang itu berkata "Tuan tuan Habib Nuh berwasiat jika ia wafat jenazahnya harus dimakamkan di puncak Bukit Kechil (Mount Palmer) tetapi nampaknya sekarang tuan tuan tidak hiraukan amanah dan wasiatnya".Kemudian ia melanjutkan "Marilah kita tunaikan permintan Habib Nuh ". Dengan izin ALLAH kotak peti ini dapat diangkat. Kemudian orang tersebut turun dari bangkunya dan terus memegang kotak peti bagian depan dan dibantu oleh seorang lagi dan dengan mudah saja kotak jenazah itu dapat diangkat. Melihat kejadian ini, semua orang yang hadir sekaligus bersama sama meneriakkan "ALLAHU AKBAR LA ilaha illallah MUHAMMAD RASULULLAH ". Banyak yang telah mengikuti jenazah Beliau hingga ke tanah pekuburan di Mount Palmer, semua mobil kuda seluruh pelosok Singapora telah berkumpul untuk membawa orang orang tua dan perempuan dengan gratis ke tanah pekuburan Habib Nuh.

Keramat Habib Nuh dikenal dan dihormati di seluruh Asia Tenggara. Makamnya hingga kini terus di banjiri penziarah dan orang orang yang membayar niat dari berbagai bangsa dan agama, khususnya hari Jum'at, Minggu dan hari hari libur. Banyak orang yang menziarahi keramat Habib Nuh, tiap tiap orang memiliki niat masing masing.Ada yang membawa nasi kunyit, pisang, telur rebus dan sebagainya memenuhi memenuhi niat atau nazarnya.Ada juga yang tidak membawa apa apa dan mereka hanya mengunjungi makam tersebut dan membaca ayat ayat suci Al Qur'an. Bagian ruang dalam dimana terdiri dari batu nisan pemakaman Habib Nuh dan ruang luarnya dihiasi dengan permadani "wall to wall carpeted". Keramat ini memiliki seorang Imam yang bertanggung jawab membaca do'a selamat atau shalat hajat untuk orang orang yang menziarahi dan meminta beliau melakukannya, membagikan nasi kunyit, pisang, telur, daging dan sebagainya ke anak anak yang tinggal di area yang dekat dan orang orang miskin.Dengan kata lain, Imam ini bertanggung jawab penuh pada pentakbiran keramat tiap tiap hari. Ada seorang lagi yang bertugas di keramat ini dan beliau ditempatkan dekat tangga keramat mengatur anak anak yang senantiasa bermain disitu dari menganggu atau meminta uang dari orang orang yang datang membayar niat ke makam.Biasanya jika orang orang yang membayar niat ingin bersedekah uang ke anak anak disitu maka uang tersebut diserahkan kepada penjaga di situ dan ia akan memberikan uang tersebut ke anak anak disitu. Banyak individu dan gudang gudang bisnis sering menyumbang kepada keramat seperti uang tunai yang dimasukkan di dalam kotak disitu dan permadani, kipas angin, jam dan sebagainya.Ini adalah jelas keramat Habib Nuh dicintai dan dihormatioleh sebagian besar dari penduduk lokal dan luar negeri ..

Pada mulanya makam keramat ini dijaga oleh "trustees" yang merupakan keluarga terdekat atau keturunannya dari Habib Nuh.Dalam tahun 1936 M/1355 H manajemen keramat ini diserahkan kepada "Muslim and Hindos Endowment Board". Dengan berdirinya Dewan Agama Islam beberapa tahun setelah itu maka manajemen makam keramat Habib Nuh ini sekarang ini dipegang oleh Majelis Agama Islam.Keramat Habib Nuh adalah sutau hal tidak asing lagi diketahui sebagian besar ummat manusia terutama di Singapora, negeri negeri jiran.Bangunan makam ini adalah situs sejarah dan sesuai dengan kebijakan pemerintahan Singapora menjadikan tempat tempat atau bangunan bangunan yang bersejarah sebagai "Monuments / situs", maka baru baru ini saya telah menulis surat kepada sekretaris "Preservation of Monuments Boards" mengusulkan agar bangunan Makam Habib Nuh dijadikan sebagai "monument" dan kerja kerja perawatan di luar dan di dalam bangunan makam termasuk di area belakang dan tempat meletakkan kendaraan akan diperbaiki oleh pemerintah Singapora.

Habib Nuh memiliki seorang istri yaitu Anchik Hamidah yakni wanita Melayu yang berasal dari Telok Ayer Tawar, provinsi Wellesley, Penang.Mereka memiliki seorang anak perempuan yang diberi nama Syarifah Badaniah.Syarifah badaniah ini kemudian nikah dengan Syed Muhammad bin Hasan As Syatrie di Jelutong Penang. Pernikahan mereka ini juga hanya dikaruniakan seorang anak perempuan yaitu Syarifah Ruqayyah.Syarifah Ruqayyah binti Muhammad bin Hasan As Syatrei ini adalah cucu tunggal dari Habib Nuh Al Habsyi.Syarifah Ruqayyay ini nikah dengan Syed Alwi bin Ali bin Muhammad bin Harun Al Junaid dari Singapora.Mereka dikaruniakan 5 orang anak, 2 laki laki dan 3 perempuan yaitu:
1.Syed Abdurrahman bin Alwi bin Ali Al Junaid
2.Syed Abdullah bin Alwi bin Ali Al Junaid
3.Syarifah Muznah binti Alwi bin Ali Al Junaid
4.Syarifah Zainab binti Alwi bin Ali Al Junaid
5, Syarifah Zubaidah binti Alwi bin Ali Al Junaid


Habib Nuh bin Muhmmad Al Habsyi ini memiliki 3 orang adik lelaki yaitu:
1.Arifin wafat di Penang
2.Zainal Abidin wafat di Penang
3.Ahmad Salikin wafat di Daiq kepulauan Riau








Artikel ini al faqier tulis ulang berdasarkan:
Tulisan yang dikumpulkan dan karangan; Said Abdullah bin Ahmad Al Athas yakni cicit saudara dari Habib Nuh bin Muhammad Al Hadi bin Ahmad Al Habsyi


Jakarta, 15 Rabiul Awwal 1429 H/24 Mei 2008






Ali Zainal Abidin bin Hasan Al Ali bin Abdullah Asseggaff
(Alidin bin Hasan)

Penerjemah: Sayyid Syafiq Ashalaibiyyah © 2011

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Alhabib Nuh Alhabsyi (Singapura) "

Post a Comment