Perjalanan seorang ahwal hingga jadi habib(palsu) dapat kita uraiankan sbb :
1.membaca dan mempelajari serta mengetahui ke utamaan keluarga Rasul.
2.Menghadiri setiap peringataan maulid dan khoul dimana mana .
3.Ada sebagian yg belajar dalam majlis ilmu di pesantern2 yg di kelolah habaib.
4.ada juga yg ikut majlis2 maulid atau zikir yg di binaan para habaib.
5.ada yg ikut organisasi/ormas Islam yg terkenal.
6.Masuk dalam komunitas habaiab,di awali sebagai muhibbin yg ta’at dan perlahan lahan belajar dan mencoba bergaya dan bertingkah laku seolah olah habib.
7.setelah merasa cukup dgn ilmu dan budaya habib maka mulai mengadakan acara2 ke agamaan secara kecil2an dan memanggil bbrp habib terkenal.
8.Kemudian mulai membentuk majlis taklim/majlis zikir mingguan atau bulanan.
9.Setelah banyak massanya lalu mulai berpikir hendak jd habib dan mulai mencoba mengadakan pendekatan dengan syarifah.
10.Setelah majlisnya besar dan punya komunitas tertentu maka dia berani kawin dengan syarifah dari klg habaib yg awwam akan masalah nasab.
11.untuk menguatkan posisi dia sebagai habib(palsu/gadungan) maka dia mulai program bulanan/tahunan adakan maulid atau zikir akbar.Ada sebagian menggabungkan diri dengan menjadi pengurus ormas Islam yg terkenal di Indonesia.
12.Ada sebahagian dari habib(palsu) ini dg team nya membuka praktek pengobatan dan membuat pola seoalah olah habib(palsu) ini wali atau keramat hidup.
13.Mengadakan pendekatan dgn lembaga nasab yg resmi utk hadir dlm majlis taklim nya dan menjadikan kehadiran para habaib atau kedekatan dia dengan salah satu habib yg terkenal sebagai legalitas kebenaran nasabnya.
14.Utk menguatkan kepalsuan dia sebagai habib maka si maestro palsu ini berani bersumpah atas nama ALLAH ataupun nama lain nya.
15.Karena tak ada wibawanya lembaga nasab yg katanya satu2nya yg legal maka selanjutnya habib2 palsu juniorpun bermunculan bak jamur di musim hujan dan belajar dari sang maestronya si habib palsu.
Brantas Habib palsu...!!!
* sebarkan...!!!
0 Response to "Perjalanan Dramatisir dari ahwal tulen hingga jadi habib(palsu) yg tenar"
Post a Comment